Sang Pecinta Sastra yang Menghidupkan Sastra di Sebuah Desa Kecil
Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Sastra, bukan monopoli orang kota. Bukan pula dominasi seniman kesohor. Masyarakat desa yang sepi akses informasi, juga bisa dan berhak berbicara sastra. Itulah semangat pendirian Komunitas Lereng Medini (KLM), sebuah komunitas yang memberikan ruang bagi pelajar desa, belajar sastra dan budaya di Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Tentang Komunitas Lereng Medini Komunitas Lereng Medini (KLM) adalah sebuah komunitas yang memberikan ruang bagi pelajar desa, belajar sastra dan budaya di Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah yang didirikan oleh Heri Chandra Santosa bersama rekannya Sigit Susanto. Komunitas KLM selalu melakukan kegiatan setiap bulannya yaitu dengan bedah karya sas...
Masa lalu hanya untuk dikenang & mengambil pelajaran berharga dari kondisi saat itu supaya di masa kini bisa menjadi lebih baik lagi :)
BalasHapusMasa lalu, seberat apapun itu, selalu jadi bagian dari kita :). Kalo kita berhasil mengatasi kesulitan yg timbul, aku percaya kita bakal JD pribadi yg lebih kuat. Otomatis masa depan yg lebih cerah :). Buatku, masa lalu tetep sebagai pembelajaran, supaya ga mengulangi kesalahan yg sama di masa depan
BalasHapusIya seperti pepatah bilang masa lalu gak bisa terulang, masa depan kita jalani saja dengan keihlasan ya Mak semangat hehe
BalasHapusBetul banget, pengalaman masa lalu yang mmbentuk diri kita saat ini, membuat kita lebih tangguh dan kuat menghadapi banyak hal untuk mencapai kebahagiaan
BalasHapusAah...sebuah prosa yang indah.
BalasHapusSemoga kebahagiaan akan selalu direngkuh. Ia tidak lagi berada di belakang atau di depan kita, tetap di sebelah kita, mengiringi hari-hari yang penuh cinta.
Percayalah, semua orang punya masa lalu!
BalasHapusAda yang mudah move on, ada yang susah dan bahkan ada yang terjerat, tak bisa melepaskan diri.
Aku percaya, mba pasti bisa menemukan ikhtiar.
Ada banyak literasi yang mungkin bisa dicoba.
Memang, mengambil me-time dan bergumul dengan duka sendiri kadang diperlukan, tapi berjanjilah jangan sampai berlarut-larut ya!
Izinkan orang lain berbagi masukan positif dan jalan keluar.
Hindari mengisolasi diri!
Good luck, my dear!
sukaaaa banget sama komennya..thankyouu <3
HapusMasa lalu memang boleh dikenang tetapi jangan sampai mengalahkan segalanya. Harus move on dan tatap masa depan.
BalasHapusJadikan masa lalu sebagai pelajaran. Tp jgn selalu memandang ke belakang. Krn hidup kita ada di depan. Semangat kakak..
BalasHapusKenangan masa lalu itu kadang bikin kita banyak belajar sih apa yang sudah diraih, dan apa saja pencapaian selama ini, serta satu hal kalau masa lalu itu harus disyukuri karena membentuk kita dimasa kini dan nanti
BalasHapusSemoga gak berlarut-larut ya kak, benar orang bilang masa lalu cukup dikenang dan jadi pembelajaran untuk masa depan yang lebih baik. Stay healthy kak
BalasHapusBiarkanlah masa lalu pergi sejauh-jauhnya. Namanya juga masa lalu kan? Semua sudah berlalu. Sekarang saatnya menyongsong masa depan.
BalasHapusAdakalanya memandang masalalu menjadi obat rindu kak. Enggak apa-apa. Asal tidak lupa untuk kembali lurus memandang depan. Karena hidup tak mungkin jalan di tempat terus-terusan. Semangat.
BalasHapusLife must go on ya Mbak. Masa lalu sekelam aldan sepahit apapun itu pasti meninggalkan pelajaran bagi kita. Bahkan dari masa lalu itu kita bisa belajar untuk bangkit demi bisa menjemput masa depan yang lebih cerah. Ya selalu ada hal yang bisa kita petik dari masa lalu. Tapi harus ingat juga bahwa hidup kita adalah apa yang sedang kita jalani hari ini
BalasHapusyakinkan diri bahwa masa depan kita akan selalu bahagia dan itu membuat saya termotivasi untuk terus membangun kebahagiaan dan meraih semua impian
BalasHapus